Rabu, 06 Maret 2013

KISAH PUTRA-PUTRI NABI MUHAMAD SAW


PUTRA PUTRI NABI SAW
Setiap muslim wajib mengetahui nama nama putera puteri Nabi saw yang terdiri dari 3 laki laki dan 4 perempuan, yaitu Qasim, Zainab, Ruqayyah, Fatimah, Ummu Kaltsum, Abdullah dan Ibrahim. Semua putera puteri Nabi saw dari istri beliau Siti Khadijah binti Khuailid ra kecuali Ibrahim dari istri beliau Mariya al-Qibthiyyah. Mereka adalah keluarga Nabi saw dan orang orang yang dicintai beliau. Rinciannya sbb:
1-Qasim
NamaQasim: adalah putera  pertama Nabi saw. Dengan lahirnya Qasim, beliau diberi julukan nama Abu Al-Qasim. Abu artinya bapak dan Qasim adalah putera pertama Nabi saw. Pemberian nama ini merupakan tradisi orang Arab, setiap lahir putera pertama dan diberi nama (Fulan misalnya), ayahnya selalu diberi julukan nama Abu Fulan.  
Nama BapakMuhammad bin Abdullah saw
Nama IbuKhadijah binti Khuailid ra
Tempat dan Tanggal LahirMakkah
Jenis KelaminLaki Laki
Tempat dan Tanggal WafatMakkah, wafat dalam usia kurang dari setahun

2- Zainab
NamaZainab 
Nama BabakMuhammad bin Abdullah saw
Nama IbuKhadijah binti Khuilid ra
Tempat dan Tanggal LahirMakkah, tahun 23 sebelum Hijrah Nabi saw
Jenis KelaminPerempuan
Tempat dan Tanggal PernikahanMakkah
Nama SuamiAbul A’sh bin Rabie’ (Anak Halah binti Khuailid, Saudara Siti Khadijah ra)
Nama Anak1- Ali (Wafat semasih kecil)2- Umamah (Dikawini Imam Ali ra setelah wafat Fatimah ra kemudian dikawini Mughirah bin Naufal setelah Imam Ali ra), dari kedua duannya tidak mendapatkan keturunan
Tempat dan Tanggal WafatMadinah, Tahun 8 Hijrah. Rasulallah saw sendiri turun ke dalam kuburan disaat pemakaman.
Wafat Pada Usia31 tahun
Tanda Tanda Istimewa1- Sabar dalam segala musibah menimpahnya. Rasulallah saw bersabda atas diri Zainab “Sesungguhnya ia adalah sebaik baiknya anakku dalam menerima musibah”.2- Ikut berhijrah bersama Nabi saw.3- Menolak duduk di Makkah dengan suaminya yang belum masuk Islam. Setelah masuk islam tahun 8 Hijrah, Nabi saw mengembalikannya kepada suaminya.

3- Ruqayyah
NamaRuqayyah 
Nama BapakMuhammad bin Abdullah saw
Nama IbuKhadijah binti khuailid
Tempat dan Tanggal LahirMakkah, tahun 22 Sebelum Hijrah
Jenis KelaminPerempuan
Tempat dan Tanggal PerkawinanMakkah. Dua kali menikah dengan:1- U’tbah bin Abu Lahab (Masuk islam tahun pembebasan Makkah)2- Ustman bin Affan
Nama AnakAbdullah bin Ustman bin Affan (wafat semasih kecil)
Tempat dan Tanggal WafatMadinah, tahun 2 Hijrah (wafat dalam usia 24 tahun)
Tanda Tanda IstimewaMendapatkan pengakuan Nabi saw atas penjagaan Allah terhadap diri dan suaminya Ustman bin Affan saat berhijrah ke Habasyah. Beliau bersabda “Allah telah menjaga Ustman dan keluarganya setelah penjagganNya terhadap Lut as saat berhijrah”

4- Fatimah
NamaFatimah (Al-Zahra’)
Nama BabakMuhammad bin Abdullah saw
Nama IbuKhadijah binti Khuilid ra
Tempat dan Tanggal LahirMakkah, tahun 18 sebelum Hijrah
Jenis KelaminPerempuan
Tempat dan Tanggal PerkawinanMadinah, tahun 2 Hijrah
Nama SuamiAli bin Abi Thalib ra
Nama AnakHasan, Husen, Muhsin (wafat semasih kecil), Ummu Kalstum, Zainab
Tempat dan Tanggal WafatMadinah, 3 Ramadhan tahun 11 Hijrah
Wafat Pada Usia29 Tahun
Tanda Tanda Istimewa”Fatimah adalah bagian dariku, siapa yang menyakitinya berarti menyakitiku, siapa yang membuatnya gembira maka ia telah membahagiakanku.” (Al Hadis).Kata ‘Fatimah’ berasal dari suku kata ‘Fathama’ yang berarti menyapih atau menghentikan atau menjauhkan. Sebuah riwayat menyebutkan, dinamakan ‘Fatimah’ karena Allah ingin menjauhkan putri bungsu Rasulallah saw dari neraka. Dari cintanya Rasulallah kepada Fatimah, belilau selalu menyebut nyebut fatimah sebagai contoh dan perumpamaan, misalnya “ jika anakku Fatimah mencuri, aku akan potong tangannya” hadisth ini menggambarkan bagaimana Rasulallah saw tidak pilihkasih dalam menegakkan hukum agama, sampai sampai ia bersedia memotong tangan anaknya yang paling dicintainya, Fatimah, jika ia mencuri demi untuk menegakkan keadailan.Fatimah juga disebut al-Battul yang berarti memisahkan, karena kenyataannya ia memang terpisah atau berbeda dari wanita-wanita lainnya, baik dari segi keutamaan, agama dan kecantikannya. Ada lagi yang mengatakan, karena ia memisahkan diri dari keduniaan untuk mendekat kepada Allah. Di kalangan suku Quraisy, Fatimah dikenal fasih dan pintar.Fatimah dilahirkan di Makkah tahun 18 sebelum hijrah Nabi saw. Dia adalah putri bungsu Rasulallah saw setelah Zainab, Ruqayah dan Ummu Kaltsum. Saudara laki-lakinya yang tertua Qasim dan Abdullah, meninggal dunia pada usia muda. Fatimah sangat terkenal di dunia Islam, karena ia hidup paling dekat dan paling lama bersama Rasulallah saw. Dari dialah keturunan Rasulallah saw (ahlul Bait) berkembang yang tersebar di hampir semua negri Islam.
Fatimah dinikahkan dengan Ali bin bi Thalib setahun setelah hijrah. Pada waktu itu Tidak sedikit dari orang orang Quraisy yang ingin menikahinya. Ya maklum, selain cantik rupawan, ia adalah perempuan terhormat, anak Rasulullah saw. Dia pernah dilamar oleh Sayyidina Abu Bakar dan Umar, sahabat terdeket Rasulallah saw, namun ditolak secara halus oleh beliau.
Fatimah sangat sederhana dalam berumah tangga dengan imam Ali ra, bahkan sering kekurangan. Beberapa kali ia harus menggadaikan barang-barang keperluan rumah tangga untuk membeli makanan, sampai-sampai kerudungnya pernah digadaikan kepada seorang Yahudi Madinah. Namun demikian, mereka tetap bahagia sebagai suami istri sampai akhir hayat.
Fatimah adalah putri kesayangan Rasulullah saw. Putri yang sangat dicintai Nabi saw. Suatu waktu Rasulallah saw pernah mengatakan kepada imam Ali ra, ”Fatimah adalah bagian dariku, siapa yang menyakitinya berarti menyakitiku, siapa yang membuatnya gembira, maka ia telah membahagiakanku.” Ini dikatakan oleh Rasulullah saw sehubungan dengan keinginan seorang tokoh Quraisy untuk menikahkan anak perempuannya kepada imam Ali ra. Imam Ali tidak menolak tetapi segera dicegah oleh Rasulullah saw.
Pernah Rasulallah saw marah besar ketika mendengar putri beliau, Fathimah ra akan dimadu Sayyidina Ali bin Abi Thalib. Ketika mendengar rencana itu, Rasulallah saw pun langsung masuk ke masjid dan naik ke atas mimbar, lalu berseru, “Beberapa keluarga Bani Hasyim bin al-Mughirah meminta izin kepadaku untuk mengawinkan putri mereka dengan Ali bin Abi Thalib. Ketahuilah, aku tidak akan mengizinkan, sekali lagi aku tidak akan mengizinkan. Sungguh aku tidak izinkan, kecuali Ali bin Abi Thalib menceraikan putriku, dan aku persilakan mengawini putri mereka. Ketahuilah, putriku itu bagian dariku, apa yang mengganggu perasaannya adalah menggangguku juga, apa yang menyakiti hatinya adalah menyakiti hatiku juga.” Begitulah kurang lebih bunyi hadist Rasulallah saw.
Hadist di atas juga merupakan bukti kuat akan kecintaan Rasulullah saw kepada putri bungsunya. Memang benar Rasulallah saw sangat sayang kepada Fatimah. Sampai sampai waktu sakit keras menjelang wafatnya, beliau tidak henti hentinya menagis karena berat meninggalkan anaknya yang dicintainya.
Fatimah meninggal enam bulan setelah wafatnya Rasulallah saw dalam usia 28 tahun. Merasa ajal sudah dekat, dia membersihkan dirinya, memakai pakaian yang terbaik, memakai wewangian dibantu oleh iparnya, Asma bin Abi Thalib. Sebelum meninggal ia sempat berwasiat. Anda tahu apa wasiatnya? “hanya Ali, suamiku, yang boleh menyentuh tubuhku”.

5- Ummu Kaltsum
NamaUmmu Kalstum 
Nama BabakMuhammad bin Abdullah SAW
Nama IbuKhadijah binti Khuilid ra
Tempat dan Tanggal LahirMakkah, Tahun 19 Sebelum Hijrah Nabi saw
Jenis KelaminPerempuan
Tempat dan Tanggal PerkawinanMenikah dua kali di Makkah dan Madinah
Nama Suami1- Di Makkah dengan U’taibah bin Abu Lahab (mati musyrik)2- Di Madinah tahun 3 Hijrah dengan Ustman bin Affan ra yang dijuluki Dhun-Nurain karena menikah dengan dua putri Nabi saw
Nama AnakTidak mendapakan keturunan
Tempat dan Tanggal WafatMadinah, tahun 9 Hijrah
Wafat Pada Usia28 tahun
Tanda Tanda Istimewa1- Menikah dengan sahabat Nabi saw yang mulia Ustman bin Affan ra setelah mati suami pertama U’taibah bin Abi Lahab (kafir)2- Dinikahkan Nabi saw atas perintah Allah. Rasulallah saw bersabda atas dirinya “Aku telah mendapat perintah dari Allah untuk menikahkan putriku Ummu Kalstum dengan Ustman” 

6- Abdullah
NamaAbdullah (At-Thayyib atau At-Thahir)
Nama BabakMuhammad bin Abdullah SAW
Nama IbuKhadijah binti Khuilid ra
Tempat dan Tanggal LahirMakkah, lahir sebelum Nabi diutus sebagai Rasul
Jenis KelaminLaki laki
Tempat dan Tanggal WafatMakkah, sebelum Nabi saw diutus sebagai Rasul (usianya kurang dari setahun)

7- Ibrahim
NamaIbrahim  
Nama BabakMuhammad bin Abdullah saw
Nama IbuMariya binti Syamun al-Qibthiyyah
Nama PenyusuUmmu Saif
Tempat dan Tanggal LahirMadinah, Dhul Hijjah tahun 8 Hijrah
Jenis Kelamin     Laki laki
Tempat dan Tanggal WafatMadinah, tahun 10 Hijrah (wafat dalam usia kurang dari 3 tahun)
Tanda Tanda Istimewa1- Sangat dicintai Nabi saw2- Diberi nama Ibrahim mengambil barakah dari nama datuk beliau Ibrahim as

6 komentar:

  1. Izinkanlah saya menulis / menebar sejumlah doa, semoga Allaah SWT mengabulkan, antara lain memulihkan kejayaan kaum Muslim, memberi kaum Muslim tempat yang mulia diakhirat (khususnya bertemu nabi, keluarganya dan sahabatnya). Aamiin yaa rabbal ‘aalamiin.

    Asyhaduu anlaa ilaaha illallaah wa asyhaduu anna muhammadarrasuulullaah

    A’uudzubillaahiminasysyaithaanirrajiim

    Bismillahirrahmaanirrahiim

    Alhamdulillaahi rabbil ‘aalamiin,
    Arrahmaanirrahiim
    Maaliki yaumiddiin,
    Iyyaka na’budu wa iyyaaka nasta’iin,
    Ihdinashirratal mustaqiim,
    Shiratalladzina an’amta alaihim ghairil maghduubi ‘alaihim waladhaaliin

    Aamiin

    Bismillaahirrahmaanirrahiim

    Alhamdulillaahirabbil ‘aalamiin, hamdan yuwaafi ni’amahu, wa yukafi mazidahu, ya rabbana lakal hamdu. Kama yanbaghi lii jalaali wajhika, wa ‘azhiimi sulthaanika.

    Allaahumma shali wa sallim wa baarik ‘alaa Sayyidina wa Maulaana Muhammad wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa ummatihi ajma’iin.

    Allaahumma shali wa sallim wa baarik ‘alaa Sayyidina wa Maulaana Muhammad wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa ummatihi ‘adada in’aamillaahi wa ifdhaalih.

    Allaahumma innaa nas’aluka salaamatan fiddiini waddun-yaa wal akhirati wa ’aafiyatan fil jasadi wa ziyaadatan fil ‘ilmi wabarakatan firrizqi wa taubatan qablal mauti, wa rahmatan ‘indal mauti, wa maghfiratan ba’dal maut. Allahuma hawwin ‘alainaa fii sakaraatil mauti, wannajaata minannaari wal ‘afwa ‘indal hisaab.

    Allaahumma inna nas aluka husnul khaatimah wa na’uudzubika min suu ul khaatimah.

    Allaahuma inna nas’aluka ridhaka waljannata wana’uudzubika min shakhkhatika wannaar.

    Allaahummadfa’ ‘annal balaa-a walwabaa-a walfahsyaa-a wasy-syadaa-ida walmihana maa zhahara minhaa wamaa bathana min baladinaa haadzaa khaash-shataw wamin buldaanil muslimuuna ‘aammah.

    Allaahumma ahlkil kafarata walmubtadi-‘ata walmusyrikuun, a’daa-aka a’daa-ad diin.

    Allaahumma syatttit syamlahum wa faariq jam-‘ahum, wazalzil aqdaamahum.

    Allaahumma adkhilnii mudkhala shidqiw wa-akhrijnii mukhraja shidqiw waj-‘al lii milladunka sulthaanan nashiiraa.

    Ya Allaah, terimalah amal saleh kami, ampunilah amal salah kami, mudahkanlah urusan kami, lindungilah kepentingan kami, ridhailah kegiatan kami, angkatlah derajat kami dan hilangkanlah masalah kami.

    Ya Allaah, tetapkanlah kami selamanya menjadi Muslim, tetapkanlah kami selamanya dalam agama yang kau ridhai – Islam, tetapkanlah kami selamanya menjadi umat dari manusia yang paling engkau muliakan – Sayyidina wa Nabiyyina wa Maulaanaa Muhammad Shallahu’alihi wa alihi wa shahbihi wa ummatihi, wa baraka wassallam.

    Ya Allaah, percepatlah kebangkitan kaum Muslim. Pulihkanlah kejayaan kaum Muslim, Lindungilah kaum Muslim dari kesesatan terutama kemurtadan. Berilah kaum Muslim tempat mulia di akhirat.

    Ya Allaah, jadikanlah Indonesia dan dunia Muslim tetap dimiliki kaum Muslim. Jadikanlah Indonesia dan dunia Muslim baldatun thayyibatun wa rabbun ghafuur. Jadikanlah dunia non Muslim dimiliki kaum Muslim. Jadikanlah musuh Islam ditaklukan orang Islam.

    Rabbana hablana min azwaajina, wa dzurriyyatina qurrata a’yuniw, waj’alna lil muttaqiina imaamaa.

    Rabbanaa aatinaa fiddun-yaa hasanataw wa fil aakhirati hasanataw wa qinaa ‘adzaabannaar wa adkhilnal jannata ma’al abraar.

    Rabbanaa taqabbal minna innaka antassamii’ul aliimu wa tub’alainaa innaka antattawwaaburrahiim. Washshalallaahu ‘alaa sayyidina wa nabiyyina wa maulaanaa muhammadin wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa ummatihi wa baraka wassallam.

    HASBUNALLAAH WANI’MAL WAKIIL NI’MAL MAULA WANI’MAN NASHIIR.

    Subhana rabbika rabbil ‘izzati, ‘amma yasifuuna wa salamun ‘alal anbiyaa-i wal mursaliin, walhamdulillahirabbil ‘aalamiin.

    Aamiin yaa rabbal ‘aalamiin.



    Indra Ganie - Bintaro Jaya, Tangerang Selatan, Banten


    BalasHapus
  2. http://www.mataduniakami.id/2016/12/mengenal-putra-putri-rasulullah-saw.html

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  4. Mantap Sangat Bermanfaat.
    Tambahan Referensi
    Mengenal Putra-Putri Rasulullah SAW

    BalasHapus